Indonesia: Ratusan warga Rohingya mendarat lagi di Aceh
Kehidupan di perantauan • 21 Desember 2023
Kedua kapal itu berada di laut selama berminggu-minggu sebelum mendarat. Pihak berwenang Indonesia mengatakan mereka hanya mempunyai sedikit sumber daya untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 1.200 pengungsi Rohingya yang telah mendarat di pantai sejak bulan November.
Diperkirakan 1.200-1.500 warga Rohingya telah mendarat di timur laut Indonesia sejak saat itu
Sekitar 300-400 pengungsi Rohingya, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, mendarat di pantai pada hari Minggu di provinsi Aceh timur laut Indonesia setelah menghabiskan berminggu-minggu di laut, yang terbaru dari serangkaian kedatangan yang sebagian besar berasal dari kamp-kamp di Bangladesh.
Pihak berwenang Indonesia pada hari Minggu menahan para pengungsi di dekat pantai tempat mereka mendarat, saat mereka memutuskan bagaimana memberikan dukungan.
Warga setempat memprotes
Pihak berwenang dan penduduk setempat dalam beberapa pekan terakhir telah berusaha mencegah perahu pengungsi mendarat, dengan mengatakan bahwa masyarakat lokal di Aceh tidak memiliki sumber daya untuk mendukung jumlah kedatangan pengungsi yang terus meningkat.
Lebih dari 200 orang pada Senin melakukan protes terhadap terus datangnya pengungsi Rohingya dengan perahu di sebuah pulau di Indonesia.
Para pengunjuk rasa, banyak dari mereka adalah penduduk dan pelajar, meminta pihak berwenang dan badan pengungsi PBB untuk memindahkan semua pengungsi Rohingya dari pulau Sabang. Mereka juga menginginkan organisasi kemanusiaan membantu para pengungsi untuk pergi.
“Permintaan kami adalah menolak semuanya. Mereka harus pergi. Karena masyarakat Sabang juga kesulitan, tidak bisa menampung orang lagi,” kata salah satu pengunjuk rasa.
Sebelum menghitung pendatang baru, badan pengungsi PBB (UNHCR) memperkirakan 1.200 warga Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November.
Indonesia menyalahkan ‘perdagangan manusia’
Pada hari Jumat, Presiden Joko Widodo mengatakan dia mencurigai pelaku perdagangan manusia berada di balik gelombang besar tersebut, dan menambahkan “pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perdagangan manusia.”
Polisi di Aceh telah menahan setidaknya empat orang yang diduga melakukan perdagangan manusia dalam dua minggu terakhir.
Pada hari Senin, polisi di Banda Aceh menahan kapten salah satu kapal, yang juga seorang pengungsi, dan menuduhnya menyelundupkan orang dari Bangladesh.
“Kami memeriksa 11 saksi dan beberapa mengaku menyerahkan uang 100.000 taka ($904) kepadanya, dan yang lainnya menyerahkan uang melalui orang tua dan kerabat mereka,” kata kepala polisi Fahmi Irwan Ramli.
Indonesia pernah mentoleransi pendaratan pengungsi seperti itu, sementara Thailand dan Malaysia menolak mereka. Namun meningkatnya permusuhan sebagian masyarakat Indonesia terhadap Rohingya telah memberikan tekanan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mengambil tindakan.
Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia akan memberikan bantuan sementara kepada para pengungsi.
Sekitar 740.000 warga Rohingya dimukimkan kembali di Bangladesh setelah meninggalkan rumah mereka di Myanmar untuk menghindari kampanye kontra-pemberontakan brutal yang dilakukan pada tahun 2017 oleh pasukan keamanan. Tuduhan pemerkosaan massal, pembunuhan dan pembakaran seluruh desa telah terdokumentasi dengan baik, dan pengadilan internasional sedang mempertimbangkan apakah pihak berwenang Myanmar melakukan genosida dan pelanggaran berat hak asasi manusia lainnya.
Upaya repatriasi warga Rohingya gagal karena adanya keraguan akan keamanan mereka. Hak kewarganegaraan sebagian besar warga Rohingya tidak diberikan di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha dan menghadapi diskriminasi sosial yang meluas.