Hari Tentara Nasional Indonesia : Sejarah HUT TNI
Kehidupan di perantauan • 5 Oktober 2023
Sejarah TNI saat ini berkaitan langsung dengan gerakan kemerdekaan Indonesia. Pada bulan Agustus 1945, Sukarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun Belanda berusaha menegakkan kembali kekuasaannya atas Indonesia. Hal ini menimbulkan konflik bersenjata yang dikenal dengan Revolusi Nasional Indonesia.
Pada tanggal 5 Oktober 1945, Sukarno membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan tujuan mempertahankan Indonesia dari Belanda dan sekutunya. Hari ini dianggap sebagai hari ulang tahun TNI. Pada tahun 1947, angkatan bersenjata memperoleh nama sekarang, Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kebutuhan Indonesia akan tentara nasionalnya sendiri muncul ketika Sukarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada bulan Agustus 1945, setelah berakhirnya pendudukan Jepang. Namun, pemerintah Belanda bertekad menjadikan Indonesia kembali menjadi jajahan Belanda dan mendapatkan dukungan Inggris, sehingga memaksa masyarakat Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negaranya dengan senjata di tangan.
Sejarah Tentara Nasional Indonesia
Satuan bersenjata pertama di Indonesia adalah Badan Keamanan Rakyat ( Badan Keamanan Rakjat ), yang lebih merupakan kekuatan pertahanan sipil daripada tentara. Dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945 untuk menjaga keamanan di seluruh negara yang baru merdeka. Ketika konfrontasi antara Indonesia dan Sekutu (pasukan Belanda dan Inggris) menjadi bermusuhan, Badan Keamanan Rakyat diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat pada tanggal 5 Oktober 1945.
TKR bertransformasi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan bekerja sama dengan badan-badan perjuangan rakyat untuk memperjuangkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Pada 3 Juni 1947, TNI secara resmi terbentuk, menggabungkan TRI dan badan-badan perjuangan rakyat.
Peran TNI dalam periode Perang Kemerdekaan (1945-1949) sangat penting. Meskipun baru terbentuk, TNI mampu menghadapi berbagai ancaman baik dari dalam maupun luar negeri, baik dalam konteks politik maupun militer. Di dalam negeri, TNI menghadapi upaya mengarahkan pengaruh golongan komunis melalui Pendidikan Politik Tentara (Pepolit), Biro Perjuangan, dan hubungan dengan masyarakat. Selain itu, TNI juga harus mengatasi pergolakan di berbagai daerah, termasuk pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun dan gerakan Darul Islam (DI) di Jawa Barat.
Tantangan dari luar negeri juga datang dalam bentuk Agresi Militer Belanda yang terjadi dua kali. Meskipun Belanda memiliki keunggulan persenjataan dan organisasi yang lebih modern, TNI berhasil mempertahankan integritas dan eksistensi Republik Indonesia melalui kerja sama erat dengan rakyat.
Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada akhir 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS), yang melibatkan penggabungan antara TNI dan KNIL dalam wadah Angkatan Perang RIS (APRIS), tetapi TNI tetap menjadi organisasi inti. RIS kemudian dibubarkan pada Agustus 1950, dan bentuk negara kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. APRIS pun berubah nama menjadi Angkatan Perang RI (APRI).
Pertempuran dimenangkan oleh TNI
Salah satu kemenangan pertama Angkatan Darat Indonesia yang baru dibentuk adalah kemenangan dalam Pertempuran Ambarawa . Rangkaian peristiwa menjelang pertempuran dimulai pada tanggal 20 Oktober 1945, ketika pasukan Sekutu mendarat di Semarang untuk melucuti senjata pasukan Jepang yang tersisa dan membebaskan tawanan perang Eropa dari kamp interniran. Awalnya, Sekutu diterima di kawasan tersebut karena janji mereka untuk menghormati kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.
Namun banyak penduduk setempat yang marah ketika pasukan Sekutu mulai membebaskan dan mempersenjatai tawanan perang Belanda di Ambarawa dan Magelang . Situasi ini semakin diperparah dengan adanya upaya Sekutu untuk melucuti senjata anggota TNI. Pasukan Indonesia membalas dengan mengepung pasukan Sekutu yang ditempatkan di Magelang , sehingga mereka melarikan diri ke Ambarawa .
Tentara Indonesia melepaskan tembakan pertama ke arah Sekutu di Ambarawa pada tanggal 23 November 1945 dan melancarkan serangan penuh pada tanggal 11 Desember. Pertempuran Ambarawa berlangsung selama empat hari dan memakan korban 2.000 orang di pihak Sekutu. Kerugian yang dialami pihak Indonesia jauh lebih rendah, dengan 100 orang terbunuh dan 75 orang ditangkap dan kemudian dieksekusi.
Hari TNI dirayakan dengan pertunjukan militer mengesankan yang diadakan di seluruh negeri, resepsi formal dan acara lainnya. Hari Ulang Tahun TNI adalah waktu untuk menghargai peran penting TNI dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan sebagai penjaga demokrasi yang mendorong kemajuan Indonesia. Tema “TNI Patriot NKRI: Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju” menggarisbawahi komitmen TNI untuk terus melindungi kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia serta mendukung pembangunan negara yang lebih maju. Semoga TNI terus menjadi benteng pertahanan yang kokoh untuk Indonesia yang kita cintai. Selamat HUT ke-78, TNI!
Mau kirim uang ke keluarga di luar negeri? Mau kasi uang ke anak yang skola di luar negeri? Pakai Adaremit saja. Jasa pengeriman uang negeri dari Adaremit di jamin aman, murah dan mudah. Tunggu apa lagi? Gunakan Adaremit sekerang.