
QRIS Unlocked: Masa Depan Pembayaran di Indonesia
Keuangan • 21 Agustus 2025
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sedang mengubah cara pembayaran di Indonesia—dan ini bukan hanya peningkatan teknologi; ini adalah pergeseran budaya menuju masyarakat non-tunai.
QRIS adalah sistem kode QR standar yang dikembangkan oleh Bank Indonesia untuk menyatukan berbagai platform pembayaran digital. Alih-alih membutuhkan banyak kode QR untuk berbagai e-wallet atau bank, QRIS memungkinkan satu kode untuk digunakan di semua platform.
Manfaat Utama QRIS

- Kemudahan & Kecepatan.
Cukup pindai dan pergi—tanpa uang tunai, kartu, atau menunggu uang kembalian. Transaksi selesai dalam hitungan detik. - Interoperabilitas
Bekerja di berbagai bank dan dompet elektronik seperti GoPay , OVO, DANA, dan banyak lagi. - Hemat
Biaya Biaya transaksi lebih rendah dibandingkan dengan metode tradisional, membuatnya menarik bagi usaha kecil. - Keamanan & Regulasi
QRIS diatur oleh Bank Indonesia, memastikan transaksi aman dan terpantau. - Catatan Digital
Setiap transaksi dicatat, memudahkan pelacakan pengeluaran dan pengelolaan keuangan.
Mengapa Bisnis Menyukainya
QRIS memberikan banyak peningkatan kepuasan pelanggan karena proses pembayaran yang lebih cepat berarti pelanggan yang lebih puas. Pembayaran Fleksibel juga menjadi salah satu keunggulan QRIS. QRIS mendukung transaksi mulai dari Rp1 hingga Rp20 juta, mengakomodasi berbagai kebutuhan, mulai dari jajanan kaki lima hingga barang mewah. Penggunaan sistem QRIS semakin meningkat. Lebih dari 24 juta pedagang dan lebih dari 30 juta pengguna di Indonesia telah menggunakan QRIS.
Potensi Kelemahan QRIS
1. Kesenjangan Digital
Tidak semua orang memiliki akses ke ponsel pintar atau internet yang stabil, terutama di daerah pedesaan atau berpenghasilan rendah. Hal ini dapat menghalangi sebagian populasi untuk berpartisipasi dalam ekonomi non-tunai.
2. Kekhawatiran Keamanan
Meskipun QRIS diatur, pengguna masih rentan terhadap penipuan seperti kode QR palsu atau upaya phishing. Kurangnya kesadaran tentang kebersihan digital dapat mengakibatkan kerugian finansial.
3. Gangguan Teknis
Sistem tidak aktif, aplikasi mogok, atau internet lambat dapat mengganggu transaksi. Pedagang dan pelanggan mungkin mengalami penundaan atau pembayaran gagal selama jam sibuk.
4. Adopsi Terbatas di Kalangan Generasi Tua
Pengguna yang lebih tua mungkin kesulitan menggunakan teknologi atau merasa tidak nyaman menggunakan dompet digital. Hal ini dapat memperlambat adopsi universal dan menciptakan kesenjangan antargenerasi dalam perilaku pembayaran.
5. Perlawanan Pedagang
Beberapa usaha kecil mungkin ragu karena biaya transaksi, kurangnya kepercayaan, atau ketidakakraban dengan sistem digital. Sementara itu, usaha kecil lainnya mungkin lebih memilih uang tunai karena sifatnya yang instan dan kurangnya keterlacakan.
6. Privasi dan Penggunaan Data
Pengguna mungkin khawatir tentang bagaimana data transaksi mereka disimpan, dibagikan, atau digunakan oleh penyedia pembayaran. Transparansi seputar kebijakan data masih terus berkembang.
QRIS dalam Kehidupan Sehari-hari
Mulai dari isi ulang pulsa gim seluler hingga membeli jajanan kaki lima di Bali, QRIS ada di mana-mana. Bahkan wisatawan pun bisa menggunakan aplikasi seperti BaliCASH untuk bertransaksi dengan mudah tanpa perlu mengonversi mata uang secara manual.
QRIS telah merevolusi pembayaran digital di Indonesia, tetapi seperti sistem lainnya, QRIS bukannya tanpa tantangan. Berikut beberapa potensi kekurangannya: