headlines

Harmonized System Code: Definisi dan makna HS Code

Bisnis14 Maret 2023

Jika akan mauk ke dunia usaha import/export, ada beberapa istilah yang kamu harus kerahui. Pada process import/export anda akan mendengar istilah HS code (Harmonized System Code)

Dengan article ini, kita akan mendalami cara definisi HS code serta carah mendapat dan fungsi HS code terhadap kegiatan usaha import dan export kita.

Apa itu Harmonized System code? (HS code)

Harmonized System atau biasa disebut HS adalah suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis dengan tujuan mempermudah penarifan, transaksi perdagangan, pengangkutan dan statistik yang telah diperbaiki dari sistem klasifikasi sebelumnya. Saat ini pengklasifikasian barang di Indonesia didasarkan kepada Harmonized System dan dituangkan ke dalam suatu daftar tarif yang disebut Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI). Di Indonesia sendiri sistem penggolongan tersebut menggunakan sistem penomoran 8-digit dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI).

Fungsi HS Code

Untuk lebih memahami HS code, simak beberapa fungsi HS code berikut ini:

  • Memberikan sistem internasional yang resmi untuk pemberian kode, penjelasan dan penggolongan barang untuk tujuan perdagangan
  • Memudahkan pengumpulan data dan analisis statistik perdagangan dunia
  • Memberikan keseragaman dalam penggolongan daftar barang yang sistematis

Lalu bagaimana cara mengecek HS code untuk impor dan ekspor? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, mulai dari melalui INSW, Intrade Kemendag, sampai portal BTKI.

Cara Mencari HS Code via INSW

Pemerintah menyediakan layanan pencarian kode HS barang secara daring. Layanan ini dapat diakses pada situs web eservice.insw.go.id. Lewat portal ini, pelaku dagang dapat melihat kode HS barang beserta pajak dan ketentuan lain yang mengikat barang tersebut. Berikut panduan mencari kode HS barang melalui situs INSW.

  1. Masuk ke portal INSW (Indonesia National Single Window) di insw.go.id.
  2. Masukkan kata pada “KEY WORDS” dalam Bahasa Indonesia/English. Contoh: “Kopi” di bagian pencariaan HS CODE / HS DESCRIPTION
  3. Akan muncul berbagai macam jenis HS code dengan konten “Kopi”
  4. Cari kode HS yang memuat 8-digit angka
  5. Scroll ke bawah untuk mengetahui besarnya Bea Masuk, PPN, PPH, dan Larangan atau Pembatasan (Lartas)

Selain melalui situs INSW, kode HS juga dapat dilihat melalui situs Kementerian Perdagangan pada portal Inatrade. Namun, portal ini hanya menampilkan kode HS, uraian barang, jenis perizinan, dan lembaga yang mengeluarkan ijin saja. Portal ini juga kerap lambat merespons pencarian yang dilakukan.

Cara Mencari HS Code via Portal BTKI

Untuk itu, pelaku usaha dagang dapat mencari kode HS melalui alternatif lain. Kementerian Keuangan RI melalui Dirjen Bea Cukai menyediakan layanan pencarian kode HS melalui portal BTKI. Portal ini menampilkan lebih banyak indikator dalam pencariannya, termasuk besaran pajak yang harus dibayarkan.

Masuk ke portal BTKI Bea Cukai di beacukai.go.id/btki dan langsung cariin produk yang akan di export dan cocokan HS codenya.

Cara Membaca HS Code

HS code memiliki sistem penomoran yang terbagi menjadi Bab (2-digit), pos (4-digit), dan sub-pos (6-digit).

Untuk lebih jelasnya simak penjelasannya berikut:

Kode HS “Kopi”, yaitu 0901.90.10

0901.90.10

  • Bab (Chapter) 09
  • Pos (Heading) 0901
  • Sub-pos (Sub-heading) 0901.90
  • Sub-pos ASEAN, ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN) 0901.90.10

Dua digit pertama menunjukkan Bab tempat suatu barang diklasifikasikan. Contoh tersebut menunjukkan topi termasuk dalam Bab 09, yang memuat “Kopi Tidak/Digonseng” Dua digit angka berikutnya menunjukkan Heading atau pos barang pada suatu

Bab. Contoh di atas menunjukkan bahwa kopi diklasifikasikan pada pos 0901. Dalam situs web INSW, pos ini memuat ” Kopi, digongseng atau dihilangkan kafeinnya maupun tidak; sekam dan kulit kopi; pengganti kopi mengandung kopi dengan perbandingan berapapun. “

Enam digit angka pertama menunjukkan sub-heading atau sub-pos pada setiap pos dan bab yang dimaksud. Pada contoh di atas, barang tersebut diklasifikasikan pada sub-pos 0901.90 Delapan digit angka tersebut berasal dari teks AHTN, dan menunjukkan pos tarif nasional yang diambil dari BTBMI. Pos tarif ini menunjukkan besarnya pembebanan (Bea Masuk, PPN, PPnBM atau Cukai) serta peraturan lain yang mungkin mengikat barang tersebut