headlines

Asia Timur di Ujung Tanduk: Kehancuran Diplomasi Jepang dan Tiongkok

Kehidupan di perantauan20 November 2025

Ketegangan Jepang-Tiongkok meningkat karena pernyataan Perdana Menteri Jepang tentang Taiwan, yang memicu pembatasan perdagangan, ketegangan diplomatik, dan peringatan keselamatan publik.

Berikut rincian keretakan saat ini antara Jepang dan Tiongkok:

Apa yang Memicu Ketegangan

Japan vs China rift

Pada 7 November 2025 , Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menyatakan bahwa serangan militer Tiongkok terhadap Taiwan dapat dianggap sebagai “situasi yang mengancam kelangsungan hidup” bagi Jepang, yang berpotensi membenarkan intervensi militer. Hal ini menandai perubahan signifikan dari sikap hati-hati Jepang sebelumnya terhadap Taiwan, yang menghindari provokasi terhadap Beijing.

Tanggapan Tiongkok

  • Pembalasan perdagangan : China mengumumkan penangguhan impor makanan laut Jepang , dengan alasan masalah keamanan dan kegagalan regulasi.
  • Imbauan perjalanan : Pihak berwenang Tiongkok menghimbau warganya untuk menghindari perjalanan ke Jepang , sementara Jepang memperingatkan warganya di Tiongkok untuk berhati-hati.
  • Manuver militer : Kapal penjaga pantai China memasuki perairan yang disengketakan di dekat Kepulauan Senkaku , yang dikendalikan oleh Jepang tetapi diklaim oleh China.

Masalah yang Mendasari

Isu Taiwan masih menjadi titik panas di Asia Timur, dengan kedua negara menghadapi tekanan keamanan dan diplomatik yang kompleks. Tantangan domestik di kedua negara—seperti ketidakstabilan politik, pengangguran kaum muda, dan pergeseran demografi —semakin meningkatkan sensitivitas keputusan kebijakan luar negeri.

Jepang telah mengirim pejabat senior ke Beijing untuk meredakan ketegangan dan memperkuat jalur diplomatik. Namun, sentimen publik dan liputan media di kedua negara menunjukkan bahwa kepercayaan sedang terkikis , dan provokasi lebih lanjut dapat memperdalam perpecahan.